29.4.11
tempat pensil
barusan selesai membuat tiga macam bentuk tempat pensil. rencananya tempat pensil ini nanti akan berada dalam goody bagnya kay, untuk merayakan ultah kay yang pertama di bulan mei nanti.
28.4.11
bantal angka
angka 1 sampai 10, dengan warna-warna yang berbeda. hijau, merah biru, hijau, kuning, coklat, orange, pink, hitam, abu-abu dan putih. sayangnya aku tidak punya stock kain berwarna ungu.
23.4.11
Tas mukena bolak-balik
Tas yang bisa dibolak balik ini terbuat dari batik katun dan kain kotak-kotak merah senada. Dalamnya diberi busa angin agar agak empuk sedikit dan memberi bentuk pada tasnya. Terdapat kancing magnet dan kantong tambahan untuk tempat HP atau dompet kecil.
Bagian samping terdapat 4 buah lubang dengan eyelet untuk menyisipkan pita kecil. Fungsinya adalah agar samping tas bisa sedikit dilipat sehingga ukuran tasnya bisa tampak lebih kecil. Jadi kalau bawaan kita banyak ikatan pita ini bisa dibuka.
Dimensi: P=42 cm; L=8 cm; T=31 cm.
Di Tepian Sungai Mahakam
Di tepian Sungai Mahakam, Jum'at pagi, jam 6.20 sudah berangkat dari rumah naik onthel, agar pulangnya nanti tidak terlalu panas. Perlu waktu 30 menit untuk sampai ke tempat ini. Suasana adem dan angin yang menyegarkan langsung terasa begitu sampai di tempat ini.
Sepeda onthel kontingen Indonesia ^^ yang selama ini membawa kami kemana-mana menyusuri "Sepanjang Jalan Kenangan".
21.4.11
baju pink dengan hiasan dompet koin
Sudah lama nih, tidak posting mengenai menjahit baju. Kali ini aku memposting tentang bajuku yang berwarna pink, yang sebenarnya sudah lama selesai dijahit, tapi belum sempat di buatkan lubang kancing dan dipasangkan kancingnya.
Setelah kancing terpasang, aku merasa bajuku kok polos-polos aja ya, akhirnya ku tambahkan hiasan dompet koin dari kain flanel dengan warna senada dengan warna kancing bajunya.
:: Selamat Hari Kartini untuk Perempuan-Perempuan Tangguh Indonesia ::
18.4.11
mini reuni SMP
aku? yang pake kerudung hijau no.2 dari kanan..hehe dasar gifo (gila foto)
13.4.11
dear sasha (part 2)
Dear sasha,
Mama tiba disini 7 bulan lalu dengan segunung mimpi, dengan sejuta gairah yang setiap nafasnya dipenuhi dengan semangat. Gairah untuk menyelami samudera ilmu, semangat untuk menaklukan setiap tantangannya. Jika Mama teringat sasha, teringat Nene’, rumah kecil kita dengan bunga-bunga ungu dan merah di halaman, pohon mangga yang baru saja mengeluarkan bunga dan pucuk-pucuk buahnya yang pertama saat kita tinggalkan. Lebih dari segalanya, senyum dan suara sasha selalu ada di setiap langkah mama. Dan mama tau, sasha merasakan yang sama...salah satu teman mama bilang “your daughter has a very big heart”...yes you are my dear...you are ...I know you will grow and be a smart tough girl.
Apalagi waktu di awal-awal kedatangan mama di sini sasha cerita lewat skype
“mama, sasha keingatan mama terus..Sasha naik panas badannya. piyama pink yang Mama pakai sasha bawa setiap mau tidur, sasha peluk, Sasha cium sampai sasha tidur.”
Dan jika mama tanya “Kenapa sasha cium-cium baju mama nak?”
“ kayanya perasaan sasha baju itu bau Mama”...singkat jawabanmu sayang. Tapi sungguh dalam menusuk hati Mama.
ah, sayang...Sasha ga bolehkan Nene’ mencuci baju itu hingga sekitar 2 atau 3 minggu, piyama itu baju yang terakhir mama pakai sebelum berangkat ke sini. Nene’ berusaha meyakinkan Mama bahwa sasha baik-baik saja. Bahwa Sasha panas badannya karena pilek. But everyone knows this mother daughter relationship. Relationship antara nene’ dan Mama, antara Mama dan Sasha. Mama tau tak akan pernah mampu membayar semua kasih sayang nene’ ke mama. Bahkan hingga sekarang Mama berusia 31 tahun, Nene tidak pernah berhenti memberi. Memberi dan memberi, tiada meminta. “hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia.” Ternyata lagu masa kanak-kanak mama itu sangat besar maknanya sayang.
Jika mengingat semua itu, hati mama seperti teriris...ah, sekali lagi..hidup adalah pilihan sayang dan semua pilihan ada trade off nya.
Melewati minggu-minggu pertama perkuliahan...Mama mulai tergagap-gagap. Bekal ilmu yang mama bawa ternyata hanya sebatas pengantar. Jembatan menuju tantangan yang sesungguhnya. Dan itu ternyata tidak cukup, mental yang kuat dengan daya persistence yang tinggi adalah pelengkap wajib untuk belajar overseas. Karena cerdas di negara kita tidak cukup di sini sayang, bukan...lebih dari itu adalah kemampuanmu berada dalam jalur yang konsisten. Mama tidak hanya dituntut menjalankan tugas sebagai mahasiswa, tapi juga menata hati untuk tetap kuat bertahan unbreakable.
Sekali waktu mama begitu bangga dan percaya diri, sambil mengayuh sepeda menju kampus melawan dingin dan kencangnya angin Amsterdam mama bisikkan mantera-mantera itu
“kamu di sini karena kamu mampu, kamu mampu dengan seizin Allah, tuhanmu yang Maha Mengukur itu. Maka mana sekarang ikhtiarmu?? Mana perjuanganmu?? Sekarang adalah tugasmu untuk menyelesaikan satu episode hidupmu.”
Di lain waktu mama merasa lemah dan lelah, apalagi saat mama sempat failed di satu mata kuliah saat di blok 1. Kadang timbul bisikkan untuk menyerah...biarlah aku pulang saja, aku tak sanggup meneruskan ini..terlalu berat..terlalu berat.
Ada satu kesempatan "her tentament" istilahnya, di mana mahasiswa bisa sekali lagi ikut ujian ulangan (mungkin istilah ujian HER di negara kita itu berasal dari Belanda) yang harus Mama perjuangkan. Bukan mudah sayang, bahkan mama bertemu dengan 1 mahasiswa Belanda yang mengaku sudah mengambil ujian ini untuk yang ke lima kalinya. Oh sayang, bisakah sasha bayangkan depresi dan nervousnya Mama. Lima kali.. itu berarti extend hingga tahun kedua. oh nooo..itu tidak ada dalam pilihan mama. Siapa yang akan membiayai? karena scholarship contract hanya hingga September 2011.Lebih dari itu mama sudah sangat merindukan Sasha.
Tapi kemudian Mama ingatkan lagi diri mama dengan kata-kata sakti lainnya
“Not at once kamu bisa sim salabim avrakadavra kemudian lulus. Usahamu harus lebih dari sekadarnya. Jika kamu terbiasa belajar dengan level 10, maka sekarang levelmu harus 10 kali lebih dari sekadarnya, switch it to 100 even to 1000”.
Motivasi yang kuat dengan kemampuan menemukan strategi belajar yang tepat harus didapatkan. Sebagian teman Mama belajar saat malam mulai menjelang, sejak jam 8 malam hingga subuh datang sekitar jam 4 atau jam 5 dini hari. Sebagian lagi menghabiskan waktu seharian di kampus, duduk berjam-jam di library atau studying room start jam 9 pagi sampai jam 6 sore, hanya diselingi shalat dan makan siang atau sesekali ke toilet. Saat musin ujian datang, bisa lebih menggila lagi nak, sampai jam 10 malam bertahan duduk di studying room untuk belajar. Dan “study environment”itu adalah biasa di sini, suasana yang mama tidak pernah temukan saat studi di Negara kita. Saat week end, perpustakaan wilayah Amsterdam yang luar biasa nyaman dan mewah itu selalu penuh. Mama bahkan tidak kebagian tempat untuk belajar karena berangkat ke sana sudah kesiangan sekitar jam 2. Jadi terpaksa lah mama ambil tempat duduk di sofa yang tidak kalah nyaman walaupun tanpa meja. Openbare Bibliotheek Amsterdam atau OBA nama perpustakaan Amsterdam itu sayang, sangat mewah, hingga 6 lantai nak..atau mungkin lebih?? Bahkan Amsterdam tidak punya satupun shopping mall yang bertingkat kayak di tempat kita, tapi perpustakaannya?? It’s heaven...my dear, it's really a heaven.
Mama janji sayang..mama janji...suatu saat sasha akan merasakan nyamannya studi di Negara maju, Insha Allah. Karena mereka memang sangat menghargai ilmu, buku dan waktu. Terlepas dari atheism dan crazy liberalism nya Mama sangat menghargai pengalaman dengan semua advantage dan sisi positif yang bisa mama petik disini.
Saat kembali nanti mama ingin wujudkan impian kita itu nak, untuk punya satu ruangan yang kecil saja di rumah kecil kita, buat kita menyimpan koleksi buku-buku kita, buat Sasha untuk membuka jendela menuju dunia yang berbeda. Ah, Sasha akan punya banyak jendela nanti, hahaha jadi bukan Cuma Nobita yang punya pintu ke mana saja. Sasha juga bisa punya jendela ke mana saja, yah buku-buku itu akan menjadi jendela ke mana saja buat Sasha. Seperti buku ensiklopedia transportasi atau ensiklopedia anak empat musim itu, akan membawa kita terbang berhayal ke tempat-tempat yang luar biasa. Apalagi sekarang anak Mama sudah lancar membaca, akan Mama manjakan Sasha dengan jendala ke mana saja. Mama janji akan support apapun mimpi Sasha nanti, selama anak mama masih dalam koridor yang akan menjaga dignity sebagai muslimah, Mama akan dukung sayang. Insha Allah semua tergantung impian dan potensi Sasha.
Doakan Mama bisa segera menyelesaikan studi mama ya sayang. Mama masih in the middle of the fight. Bukan mudah sayang, bukan mudah...Mama harus berjuang untuk thesis dan 1 mata kuliah lagi sambil menunggu hasil exam di blok lalu. Tapi yang pasti Mama tahu, sudah banyak sekali buku-buku, cerita-cerita, pengalaman-pengalaman dan segudang dongeng nyata yang akan mama bawa buat anak mama. Insha Allah dengan sekuat-kuat ikhtar, sepenuh harap dalam do’a dan sepasrah-pasrahnya bertawakkal Allah akan meridhai dan melimpahkan barokahNya. Amiin.
Mama akan lanjutkan lagi cerita mama nanti ya sayang..sun sayang untuk anak mama.
PS: notes selama di Amsterdam ini juga be dedicated untuk para "dream lover"
*ditulis oleh andriani anwar dari belanda untuk buah hatinya rummaisha lathifa di samarinda, kaltim, indonesia.
kerinduan dari belahan utara bumi untuk sasha (part 1)
Dear Sasha....
Mama juga selalu punya hayalan yang sama dulu nak, tapi hayalan mama baru dimulai saat SMP atau SMA.Mama mulai sering berimajinasi akan negeri-negeri yang jauh saat guru bahasa Inggris mama di SMA sering mengajak murid-muridnya bermimpi dan berhayal...tentang negeri-negeri dengan orang-orang yang berbeda, warna kulit yang berbeda, warna mata, bahasa, tempat-tempat yang mempesona, merasakan irama kehidupan yang sama sekali berbeda atau aroma budaya yang tak terbayangkan sebelumnya.
Apa sasha bisa merasakan apa yang mama ceritakan nak?? Karena selama 31 tahun hidup mama hanya sesekali bertemu orang2 dari ras yang berbeda, semua yang mama saksikan disini sungguh outstanding experience. Ah, sayangku...suatu saat sasha pasti punya mimpi sendiri...
Mama akan teruskan cerita mama lagi nanti ya nak...masih banyak dongeng nyata yang akan menghiasi mimpi-mimpi anak mama nanti...tentang salju, tentang daun-daun yang berubah warna,tentang kota-kota penuh sejarah,tentang peradaban islam di Andalusia...yang akan semakin mengkayakan imajinasi Sasha.
"for the dream lovers...keep dreaming"
*ditulis oleh andriani anwar dari belanda untuk buah hatinya rummaisha lathifa di samarinda, kaltim, indonesia.