29.4.11

tempat pensil

{pencil case}



barusan selesai membuat tiga macam bentuk tempat pensil. rencananya tempat pensil ini nanti akan berada dalam goody bagnya kay, untuk merayakan ultah kay yang pertama di bulan mei nanti.



bentuk pertama seperti balok.



bentuk kedua yang simple banget



nahhhh.. bentuk ketiga ini yang paling ku suka, karena paling gampang membuatnya... ^^
okeh.. kayaknya kotak pensil berikutnya pakai bentuk ini aja deh.. hihi



dompet P3K-ku

{my first aid kit purse}






cukup besar untuk menampung berbagai macam obat-obatan yang biasanya tiba-tiba kuperlukan, seperti obat sakit kepala atau plester luka. dan ternyata dompet ini masih cukup besar untuk memasukkan 1 botol kecil lagi obat batuk..hehe..


28.4.11

bantal angka

{number plushie}

ide membuat bantal angka ini datang dari mba lia dimana dia membuat bantal-bantal huruf yang sangat cantik. kemudian aku teringat pada razan, keponakanku, sebentar lagi dia akan sekolah, semoga bantal-bantal angka ini bisa membantunya untuk belajar berhitung sekaligus belajar mengenal warna-warna.



angka 1 sampai 10, dengan warna-warna yang berbeda. hijau, merah biru, hijau, kuning, coklat, orange, pink, hitam, abu-abu dan putih. sayangnya aku tidak punya stock kain berwarna ungu.



bagian belakang bantal angka.



belajar mengenal atau menghapal angka ini bisa dilakukan di atas di tempat tidur dan sangat aman bila tertindih saat tidur, karena empuk, bahan pengisinya adalah dakron.



ada kantong serutnya juga loh, agar bisa tersimpan dengan rapi.



28 april 2011


23.4.11

Tas mukena bolak-balik

{reversible bag}



Tas yang bisa dibolak balik ini terbuat dari batik katun dan kain kotak-kotak merah senada. Dalamnya diberi busa angin agar agak empuk sedikit dan memberi bentuk pada tasnya. Terdapat kancing magnet dan kantong tambahan untuk tempat HP atau dompet kecil.



Bagian samping terdapat 4 buah lubang dengan eyelet untuk menyisipkan pita kecil. Fungsinya adalah agar samping tas bisa sedikit dilipat sehingga ukuran tasnya bisa tampak lebih kecil. Jadi kalau bawaan kita banyak ikatan pita ini bisa dibuka.



Dimensi: P=42 cm; L=8 cm; T=31 cm.





Cocok untuk tas mukena dan sangat praktis untuk dibawa ke Mesjid. Bisa muat kipas dan AMDK


Di Tepian Sungai Mahakam



Di tepian Sungai Mahakam, Jum'at pagi, jam 6.20 sudah berangkat dari rumah naik onthel, agar pulangnya nanti tidak terlalu panas. Perlu waktu 30 menit untuk sampai ke tempat ini. Suasana adem dan angin yang menyegarkan langsung terasa begitu sampai di tempat ini.



Sepeda onthel kontingen Indonesia ^^ yang selama ini membawa kami kemana-mana menyusuri "Sepanjang Jalan Kenangan".



Ada kapal tongkang lewat, biasanya kapal ini digunakan untuk mengangkut batubara. Kebetulan kapal ini lewat dalam keadaan kosong.


Dalam bayangan kabut yang masih tersisa, bisakah kalian melihat Islamic Center dalam foto ini? Islamic Center adalah mesjid terbesar di Samarinda. Arsitekturnya sangat cantik.



Islamic Center Samarinda



21.4.11

baju pink dengan hiasan dompet koin

{pink dress decorated coin purse}



Sudah lama nih, tidak posting mengenai menjahit baju. Kali ini aku memposting tentang bajuku yang berwarna pink, yang sebenarnya sudah lama selesai dijahit, tapi belum sempat di buatkan lubang kancing dan dipasangkan kancingnya.



Setelah kancing terpasang, aku merasa bajuku kok polos-polos aja ya, akhirnya ku tambahkan hiasan dompet koin dari kain flanel dengan warna senada dengan warna kancing bajunya.



Baju ini lebih mirip baju hamil ya karena kerutan di bagian tengahnya, menurutku kerutannya terlalu banyak (terlalu panjang mengambil kain untuk kerutan) sehingga jatuhnya baju terasa kurang mantaf..huff. by the way bus way, baju ini adalah salah satu pelajaran dalam kursus menjahitku. membuat baju dengan model bagian dada diberi kerutan. bagian lengan dan bagian bawah baju dibuat klok.

:: Selamat Hari Kartini untuk Perempuan-Perempuan Tangguh Indonesia ::


18.4.11

mini reuni SMP

minggu sore kemaren samarinda diguyur hujan, deras banget. tapi tidak sedikitpun menggoyahkan keinginanku untuk menghadiri reuni bersama-sama teman-teman SMPN 1 Samarinda lulusan 1995. walaupun yang hadir tidak terlalu banyak, cuma 28 orang dengan hanya 5 personil laki-laki. makanya disebut mini, reuni, cukup mengobati kerinduan untuk bertemu dan bertukar cerita, serta berbagi nomor telepon tentunya dengan teman-temanku semasa ABG dulu..hehe. acara berlangsung cukup meriah (baca: ribut) karena masing-masing bercerita sendiri-sendiri..hihi.. kebetulan acara ini berlangsung di tempat novita bulan, di iga bakar merapi, salah seorang teman SMA kami juga. berikut beberapa fotonya dari koleksi susan.


pertama bertemu, ada yang masih ku ingat wajahnya, ada yang lupa sama sekali. tapi ga papa kan. tinggal tanya aja siapa namanya dan dulu kelas berapa. kejadian lucunya adalah ketika masing-masing harus memperkenalkan diri, kebanyakan sudah lupa dulu kelas berapa waktu sekolah, termasuk aku. tapi begitu yakin kalau aku dulu kelas 3-d, ada yang ngotot bahwa aku bukan dari kelas 3-d, nah loh.. bingung kan.

aku? aku yang berdiri pakai kerudung hijau paling kanan.



aku paling suka acara makan-makan deh, apalagi sampe 3 ronde. ronde pertama nasi goreng, ronde kedua empek, sumbangan dari salah satu teman yang berada di jakarta, ari afriady..hehe.. yang ikutan reuni bukan orangnya tapi makanannya aja (yang dibuat oleh ibunya ari yang ada di samarinda). ronde ketiganya adalah pizza..hmmm yummy.. gimana ga kembung perut, makan melulu.

aku? yang pake kerudung hijau no.2 dari kanan..hehe dasar gifo (gila foto)



foto-foto lagi sebelum pulang, ini nih wajah-wajah kekenyangan..hehe.
teman-teman terima kasih atas waktu yang menyenangkan, semoga kita bisa terus menjalin silaturahmi dan semoga dipertemuan selanjutnya kita bisa berkumpul dengan lebih banyak teman lagi.



13.4.11

dear sasha (part 2)

Amsterdam Penghujung Maret 2011

Dear sasha,

Tersisa 5 bulan Mama tinggal di sini nak....jika semua berjalan lancar impian Sasha untuk menunggu Mama di bandara, berlari sekencang-kencangnya, melompat ke gendongan Mama, kemudian memeluk mama seerat-eratnya akan terwujud. Hidup adalah pilihan sayang, kita akan selalu di hadapkan pada pilihan. Bahkan saat kita mengeluh karena tidak diberikan pilihan sesungguhnya pilihannya selalu ada..yaitu “take it or not”...hanya yang harus kita siapkan adalah konsekuensi akan semua pilhan kita. We can’t ride two horses at the same time, dear.

Mama tiba disini 7 bulan lalu dengan segunung mimpi, dengan sejuta gairah yang setiap nafasnya dipenuhi dengan semangat. Gairah untuk menyelami samudera ilmu, semangat untuk menaklukan setiap tantangannya. Jika Mama teringat sasha, teringat Nene’, rumah kecil kita dengan bunga-bunga ungu dan merah di halaman, pohon mangga yang baru saja mengeluarkan bunga dan pucuk-pucuk buahnya yang pertama saat kita tinggalkan. Lebih dari segalanya, senyum dan suara sasha selalu ada di setiap langkah mama. Dan mama tau, sasha merasakan yang sama...salah satu teman mama bilang “your daughter has a very big heart”...yes you are my dear...you are ...I know you will grow and be a smart tough girl.

Apalagi waktu di awal-awal kedatangan mama di sini sasha cerita lewat skype

“mama, sasha keingatan mama terus..Sasha naik panas badannya. piyama pink yang Mama pakai sasha bawa setiap mau tidur, sasha peluk, Sasha cium sampai sasha tidur.”

Dan jika mama tanya “Kenapa sasha cium-cium baju mama nak?”

“ kayanya perasaan sasha baju itu bau Mama”...singkat jawabanmu sayang. Tapi sungguh dalam menusuk hati Mama.

ah, sayang...Sasha ga bolehkan Nene’ mencuci baju itu hingga sekitar 2 atau 3 minggu, piyama itu baju yang terakhir mama pakai sebelum berangkat ke sini. Nene’ berusaha meyakinkan Mama bahwa sasha baik-baik saja. Bahwa Sasha panas badannya karena pilek. But everyone knows this mother daughter relationship. Relationship antara nene’ dan Mama, antara Mama dan Sasha. Mama tau tak akan pernah mampu membayar semua kasih sayang nene’ ke mama. Bahkan hingga sekarang Mama berusia 31 tahun, Nene tidak pernah berhenti memberi. Memberi dan memberi, tiada meminta. “hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia.” Ternyata lagu masa kanak-kanak mama itu sangat besar maknanya sayang.

Jika mengingat semua itu, hati mama seperti teriris...ah, sekali lagi..hidup adalah pilihan sayang dan semua pilihan ada trade off nya.

Untunglah Sasha bisa dengan cepat beradaptasi, Sasha punya banyak teman-teman baru lebih daripada saat sasha di Banjarmasin, dan berada di sekitar saudara dekat di Samarinda sedikit banyak dapat mengisi ketiadaan Mama di dekat sasha. Mama tahu tidak ada yang dapat menggantikan kehadiran mama sayang, apalagi kita terbiasa hanya berdua di Banjarmasin, tanpa satu family pun di sekitar kita, maka ikatan batin itu terasa lebih kuat. Namun sekali lagi sayang, semua ada trade off nya, we can’t ride two horses at the same time.

Melewati minggu-minggu pertama perkuliahan...Mama mulai tergagap-gagap. Bekal ilmu yang mama bawa ternyata hanya sebatas pengantar. Jembatan menuju tantangan yang sesungguhnya. Dan itu ternyata tidak cukup, mental yang kuat dengan daya persistence yang tinggi adalah pelengkap wajib untuk belajar overseas. Karena cerdas di negara kita tidak cukup di sini sayang, bukan...lebih dari itu adalah kemampuanmu berada dalam jalur yang konsisten. Mama tidak hanya dituntut menjalankan tugas sebagai mahasiswa, tapi juga menata hati untuk tetap kuat bertahan unbreakable.

Sekali waktu mama begitu bangga dan percaya diri, sambil mengayuh sepeda menju kampus melawan dingin dan kencangnya angin Amsterdam mama bisikkan mantera-mantera itu

“kamu di sini karena kamu mampu, kamu mampu dengan seizin Allah, tuhanmu yang Maha Mengukur itu. Maka mana sekarang ikhtiarmu?? Mana perjuanganmu?? Sekarang adalah tugasmu untuk menyelesaikan satu episode hidupmu.”

Di lain waktu mama merasa lemah dan lelah, apalagi saat mama sempat failed di satu mata kuliah saat di blok 1. Kadang timbul bisikkan untuk menyerah...biarlah aku pulang saja, aku tak sanggup meneruskan ini..terlalu berat..terlalu berat.

Ada satu kesempatan "her tentament" istilahnya, di mana mahasiswa bisa sekali lagi ikut ujian ulangan (mungkin istilah ujian HER di negara kita itu berasal dari Belanda) yang harus Mama perjuangkan. Bukan mudah sayang, bahkan mama bertemu dengan 1 mahasiswa Belanda yang mengaku sudah mengambil ujian ini untuk yang ke lima kalinya. Oh sayang, bisakah sasha bayangkan depresi dan nervousnya Mama. Lima kali.. itu berarti extend hingga tahun kedua. oh nooo..itu tidak ada dalam pilihan mama. Siapa yang akan membiayai? karena scholarship contract hanya hingga September 2011.Lebih dari itu mama sudah sangat merindukan Sasha.

Tapi kemudian Mama ingatkan lagi diri mama dengan kata-kata sakti lainnya

Not at once kamu bisa sim salabim avrakadavra kemudian lulus. Usahamu harus lebih dari sekadarnya. Jika kamu terbiasa belajar dengan level 10, maka sekarang levelmu harus 10 kali lebih dari sekadarnya, switch it to 100 even to 1000”.

Motivasi yang kuat dengan kemampuan menemukan strategi belajar yang tepat harus didapatkan. Sebagian teman Mama belajar saat malam mulai menjelang, sejak jam 8 malam hingga subuh datang sekitar jam 4 atau jam 5 dini hari. Sebagian lagi menghabiskan waktu seharian di kampus, duduk berjam-jam di library atau studying room start jam 9 pagi sampai jam 6 sore, hanya diselingi shalat dan makan siang atau sesekali ke toilet. Saat musin ujian datang, bisa lebih menggila lagi nak, sampai jam 10 malam bertahan duduk di studying room untuk belajar. Dan “study environment”itu adalah biasa di sini, suasana yang mama tidak pernah temukan saat studi di Negara kita. Saat week end, perpustakaan wilayah Amsterdam yang luar biasa nyaman dan mewah itu selalu penuh. Mama bahkan tidak kebagian tempat untuk belajar karena berangkat ke sana sudah kesiangan sekitar jam 2. Jadi terpaksa lah mama ambil tempat duduk di sofa yang tidak kalah nyaman walaupun tanpa meja. Openbare Bibliotheek Amsterdam atau OBA nama perpustakaan Amsterdam itu sayang, sangat mewah, hingga 6 lantai nak..atau mungkin lebih?? Bahkan Amsterdam tidak punya satupun shopping mall yang bertingkat kayak di tempat kita, tapi perpustakaannya?? It’s heaven...my dear, it's really a heaven.

Mama janji sayang..mama janji...suatu saat sasha akan merasakan nyamannya studi di Negara maju, Insha Allah. Karena mereka memang sangat menghargai ilmu, buku dan waktu. Terlepas dari atheism dan crazy liberalism nya Mama sangat menghargai pengalaman dengan semua advantage dan sisi positif yang bisa mama petik disini.

Saat kembali nanti mama ingin wujudkan impian kita itu nak, untuk punya satu ruangan yang kecil saja di rumah kecil kita, buat kita menyimpan koleksi buku-buku kita, buat Sasha untuk membuka jendela menuju dunia yang berbeda. Ah, Sasha akan punya banyak jendela nanti, hahaha jadi bukan Cuma Nobita yang punya pintu ke mana saja. Sasha juga bisa punya jendela ke mana saja, yah buku-buku itu akan menjadi jendela ke mana saja buat Sasha. Seperti buku ensiklopedia transportasi atau ensiklopedia anak empat musim itu, akan membawa kita terbang berhayal ke tempat-tempat yang luar biasa. Apalagi sekarang anak Mama sudah lancar membaca, akan Mama manjakan Sasha dengan jendala ke mana saja. Mama janji akan support apapun mimpi Sasha nanti, selama anak mama masih dalam koridor yang akan menjaga dignity sebagai muslimah, Mama akan dukung sayang. Insha Allah semua tergantung impian dan potensi Sasha.

Doakan Mama bisa segera menyelesaikan studi mama ya sayang. Mama masih in the middle of the fight. Bukan mudah sayang, bukan mudah...Mama harus berjuang untuk thesis dan 1 mata kuliah lagi sambil menunggu hasil exam di blok lalu. Tapi yang pasti Mama tahu, sudah banyak sekali buku-buku, cerita-cerita, pengalaman-pengalaman dan segudang dongeng nyata yang akan mama bawa buat anak mama. Insha Allah dengan sekuat-kuat ikhtar, sepenuh harap dalam do’a dan sepasrah-pasrahnya bertawakkal Allah akan meridhai dan melimpahkan barokahNya. Amiin.

Mama akan lanjutkan lagi cerita mama nanti ya sayang..sun sayang untuk anak mama.

PS: notes selama di Amsterdam ini juga be dedicated untuk para "dream lover"


*original post

*ditulis oleh andriani anwar dari belanda untuk buah hatinya rummaisha lathifa di samarinda, kaltim, indonesia.

kerinduan dari belahan utara bumi untuk sasha (part 1)

Amsterdam, Oktober 2010

Dear Sasha....

Sudah 2 bulan mama di kota ini nak, kota yang dingin dan berangin. Di belahan utara bumi..jauhnya ribuan kilo meter dari Sasha. Sasha pasti masih ingat yah, dengan semua hayalan-hayalan kita tentang negeri empat musim. Sekarang mama benar-benar merasakannya sayang. VCd favorit kita “seasons” selalu membuat Sasha berhayal, bagaimana panen labu di musim gugur atau membuat boneka salju saat winter. Hahaha, mama masih ingat waktu sasha bertanya dengan paman sayur langganan kita “paman, ini labunya kapan di panennya? Waktu musim gugur ya..??” Dengan tatapan bertanya si Paman memandang mama...Ah, Sasha...Labu ini asli produk Indonesia Nak, dan bukan di panen saat musim gugur.

Mama juga selalu punya hayalan yang sama dulu nak, tapi hayalan mama baru dimulai saat SMP atau SMA.Mama mulai sering berimajinasi akan negeri-negeri yang jauh saat guru bahasa Inggris mama di SMA sering mengajak murid-muridnya bermimpi dan berhayal...tentang negeri-negeri dengan orang-orang yang berbeda, warna kulit yang berbeda, warna mata, bahasa, tempat-tempat yang mempesona, merasakan irama kehidupan yang sama sekali berbeda atau aroma budaya yang tak terbayangkan sebelumnya.

Dan sekarang mama benar-benar di sini nak, di tempat yang dulu pernah menjadi hayalan mama. It's fairy tales comes true.Di kota besar yang sebenarnya kecil....kecil karena luasnya hanya kira-kira sepertiganya Jakarta, tapi semua yang dimiliki kota ini membuatnya jadi kota metropolitan paling ramai ke lima di Eropa. Eropa sayang...Eropa...tempat di mana Mama benar-benar bisa merasakan denyut kehidupan yang begitu mengagetkan. Denyut pendidikan yang sangat berbeda..sama sekali berbeda. Tempat di mana Mama harus berpacu dengan waktu yang seakan-akan selalu tidak pernah cukup untuk sekedar berjalan-jalan menikmati Susana kotanya. Tugas dan tugas, ujian dan ujian, dan proposal thesis...membuat mama seperti tak sempat bahkan hanya untuk bernafas..Aaahh, tapi inilah kota besar, inilah Negara maju, budaya dan semua yang mereka miliki telah melekat dan jadi bagian kehidupan mereka. Mama harus bisa menyesuaikan diri, bukankah itu yang Mama inginkan ya Nak..?? Mencari tantangan, kata si Ikal Mendaki batu granit kehidupan..Mama ingin melihat dunia dengan perspektif yang berbeda, Mama ingin tahu bagaiman orang-orang di belahan utara bumi bisa berbeda dengan mereka di belahan Selatan. Mama ingin menyaksikan sendiri bagaiman semua ras manusia menyatu dalam sebuah lingkaran ataupun ikut serta dalam perdebatan mereka. Mama sekarang sering membayangkan bagaimana jika seluruh ras manusia, masing-masing perwakilannya di jejerkan dalam satu baris akan berapa meter panjang barisan itu ya Sha? Kemudian bagaimana gradasi perbedaannya?? Mulai dengan ras mongloid dari cina atau jepang yang bermata sipit sampai orang India atau Arab yang mempunya mata bulat, besar yang mempesona, mulai dari ras Negroid dari Afrika yang kekar,gagah berkulit hitam sampai ras Kauksoid yang dianugerahi ketampanan dan kecantikan yang tiada tara. Sungguh amazing nak, mama disini dengan satu sapuan pandangan mata di kampus bisa melihat bagaimana orang-orang dari Pakistan India, Lebanon, Turki, Maroko yang tampak similar di antara orang-orang Jerman, Belanda, Belgia, England, Prancis, Spain...dan anehnya mama melihat semua tampak tak jauh berbeda...hanya yang satu tampak rambutnya hitam, kemudian ada yang agak kecokelatan, ada yang cokelat memerah, dan ada yang rambutnya kuning keemasan.... ada yang warna matanya hitam, sementara yang lain bermata cokelat, biru, atau abu-abu...

Apa sasha bisa merasakan apa yang mama ceritakan nak?? Karena selama 31 tahun hidup mama hanya sesekali bertemu orang2 dari ras yang berbeda, semua yang mama saksikan disini sungguh outstanding experience. Ah, sayangku...suatu saat sasha pasti punya mimpi sendiri...

Mama akan teruskan cerita mama lagi nanti ya nak...masih banyak dongeng nyata yang akan menghiasi mimpi-mimpi anak mama nanti...tentang salju, tentang daun-daun yang berubah warna,tentang kota-kota penuh sejarah,tentang peradaban islam di Andalusia...yang akan semakin mengkayakan imajinasi Sasha.

"for the dream lovers...keep dreaming"


*original post

*ditulis oleh andriani anwar dari belanda untuk buah hatinya rummaisha lathifa di samarinda, kaltim, indonesia.


12.4.11

(sarung) bantal boneka

(sarung) bantal boneka, bisa jadi bantal bisa jadi boneka. serunya.. sarungnya bisa dilepas sehingga bisa dicuci terpisah dari bantalnya.



bernard bear.
ukuran : lebar -+ 23 cm & tinggi -+ 33 cm



lady bug.
ukuran : diameter -+ 39 cm




birdie.
ukuran : lebar -+ 15 cm & panjang -+ 37 cm




si gajah.
ukuran : tinggi -+ 30 cm & panjang 40 cm





si paus .
ukuran : tinggi -+ 33 cm & panjang -+ 29 cm


*sumber idenya dari sini ya ^^


kiriman dari mba tarlen


hari ini tadi aku menerima kiriman dari mba tarlen, pemilik vitarlenology. isinya sebuah notebook unik dengan sampul bergambar hasil jepretannya mba tarlen sendiri.aku memenangkan giveaway yang diadakan mba tarlen untuk merayakan ulang tahunnya. ini pertama kalinya aku memenangkan giveaway. seneng banget rasanya setelah mengetahui kalau namaku termasuk dalam sepuluh yang beruntung. terima kasih banyak ya mba, sukses selalu untuk mu. sukaaaaa banget dengan notebooknya.









"Selamat menulis ya.."
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...